Melanie Jane adalah seorang warga Inggris yang baru memeluk agama Islam.
Menurutnya, dia dibesarkan dalam keluarga yang berpikiran terbuka.
Kedua orang tuanya sering mengajarnya untuk tidak melakukan diskriminasi
terhadap siapapun dengan latar belakang agama, budayadan sebagainya.
Saya pikir itulah yang telah menjadi pondasi terhadap pencarian saya dan
membuat saya menjadi seperti sekarang ini.
Ketika orang melihat saya mengenakan hijab, terutama mereka yang
mengenali saya sebelum ini, kesan pertama mereka "Oh lihat lah! Sudah
tentu dia menikah dengan pria muslim" dan "Oh lihat lah! Sungguh
memalukan, lihat apa yang sudah terjadi ke atasnya, kini dia seorang
yang tertindas."
Banyak sekali
orang yang mengasosiasikan saya dengan penampilan diri saya. Mereka
pikir saya berpakaian seperti ini karena suami saya yang memaksakannya
ke atas saya. Atau sesuatu yang memang telah disuruh untuk saya
melakukannya. Tetapi ia sama sekali bertentangan dengan agama dan alasan
mengapa saya melakukannya.
Saya
pikir anda mempunyai pandangan yang unik ketika anda mengenakan hijab
dan mengetahui mengapa anda mengenakannya. Bukan untuk orang lain, ia
adalah untuk diri anda sendiri dan untuk Allah Swt, itulah mengapa kita
mengenakan hijab, bukan karena arahan dari orang lain.
Sungguh lucu, saya pergi ke salon untuk memotong rambut. Saya memasuki
salon dengan mengenakan hijab, saya melepaskan hijab dan meletakkannya,
setelah memotong rambut, wanita itu berkata kepada saya:
"Anda sudah menikah?"
Saya menjawab, "Iya".
Kemudian dia bertanya lagi, "Saya kira anda menikah dengan seorang lokal?"
Dia membuat asumsi bahwa saya mengenakan hijab karena saya menikah
dengan seorang lokal dan kemungkinan suami saya yang memaksa saya
memakai hijab. Saya kita ini adalah satu contoh prasangka orang terhadap
hijab. Orang sering kali mengasumsi bahwa anda telah dipaksa mengenakan
hijab dan bukan Islam atau pilihan kita sendiri.
Kemudian saya melihat diri saya sendiri. Saya pikir kita harus
menjelaskan alasan mengapa kita mengenakan hijab. Saya pikir orang lain
tidak harus meremehkannya. Orang ingin belajar dan begitulah caranya
saya memulai, dan jika orang meremehkan saya sudah tentu saya tidak akan
berada di tempat ini saat ini.Oleh karena itu, saya pikir sebagai
Muslim kita haruslah bertanggungjawab untuk mengambil waktu dengan
memberikan penjelasan kepada orang-orang ini…
Di Dubai
Pada dasarnya, ketika pertama kali saya pindah ke Dubai, saya tidak
mempunyai banyak harapan.Hal itu lebih merupakan gerakan atau motivasi
karier dari alasan-alasan lain. Saya juga berminat dengan kebudayaan,
pun demikian karierlah yang menjadi gerakan tanpa harapan lain yang
dikaitkan dengannya.
Saya berubah
sedikit saat pindah ke Dubai. Saat saya datang dari Inggris, saya datang
dengan pikiran yang stereotip berkaitan bagaimana rupa Muslim, dan
ternyata yang saya saksikan tidak seperti apa yang saya pikirkan.
Pandangan saya berkaitan dengan Islam dan Muslim tidaklah seperti masa
lalu, setelah berpindah dari Inggris.
Sayangnya, ramai orang yang berpikir bahwa Islam terkait dengan
penindasan terhadap wanita. Saya percaya dengan apa yang diberitahukan
tentang Islam, bermula dengan cara wanita muslimah berpakaian dan
bagaimana suami muslim melayani isteri mereka…..Tetapi setelah bertemu
Mahmoud, semuanya kebalikan.
Dalam
sejarah Islam, ramai sekali orang yang berpendidikan, pemimpin
pedagang, Khadijah, isteri pertama Rasulullah Saw, merupakan seorang
wanita pedagang, tetapi kisah Islam dan Muslim di Inggris begitu jauh
berbeda.
Saya sering mempercayai
sesuatu, tetapi saya tidak pasti apa sebenarnya. Semua agama yang pernah
saya lewati tidak memberikan jawaban terhadap pertanyaan saya dan pada
satu tahap saya fikir jawaban yang mereka berikan terhadap pertanyaan
mudah saya tidak memberikan kepuasan atau jawaban yang seharusnya.
Ketika saya menemui Islam setelah berpindah tempat kerja ke Dubai, saya
mulai banyak belajar berkaitan Islam. Saya dapati bahwa Islam begitu OK
untuk saya kemukakan pertanyaan; dan setiap pertanyaan anda tanya anda
akan diberikan jawaban, sedangkan agama-agama lain sekadar anda harus
punya keyakinan. Bagi saya mungkin itu baik, tetapi tidak begitu
mencukupi.
Dalam Islam semuanya sempurna dan semuanya tersusun rapi. Itulah sebabnya saya menyakini Islam…(IRIB Indonesia/onislam.net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar