Senin, 20 Mei 2013

Steven Byers: Islam Sejak Awal Bersama Anda dan Itulah Fitrah!

Steven Byers merupakan seorang mahasiswa tahun keempat. Dia begitu banyak belajar, tetapi pelajarannya tidak terbatas pada fisik dan biologi saja. Byers kini belajar mengenai Islam, sebuah agama yang baru saja dianuti. Lima tahun lalu, Byers tidak dapat membuat pilihan sistem kepercayaan yang harus dianuti.
 
Dia dibesarkan sebagai seorang penganut Kristen, tetapi Byers masih ingat ketika terjadi sejumlah peristiwa yang mengecewakannya dalam hidupnya,iakemudian menyalahkan kepercayaan yang dianutnya.
 
Saya mulai bertanya mengapa Tuhan melakukan hal ini kepada saya, keluarga, atau kepada kawan saya? Saya tidak dapat menerimanya. Kemudian saya akan menjadi marah. Seolah-olah itulah satu-satunya masa untuk saya menjadi marah terhadap berbagai hal.
 
Kini Byers merasa lebih damai.
 
Mencari Kedamaian
Pada musim bunga lalu, ia didorong oleh sebagian rekan-rekannya untuk mempelajari Islam. Ia menemukan bahwa sistem kepercayaan Islam begitu cocok dengan akal pikirannya.
 
Pada musim panas, Byers mengucapkan dua kalimah syahadah.
 
Sekali anda menyebutkannya dan anda benar-benar ikhlas, anda jujur dengan diri anda, maka anda seorang muslim
 
Abdullah Hamza mengatakan salah satu sebab mengapa banyak orang berminat dengan Islam adalah karena terdapat kekosongan dalam kehidupan mereka yang ingin mereka penuhi. Hamza kini merupakan seorang profesor Sains di Universitas Brunswick dan juga presiden kepada Asosiasi Islam Fredericton. Ia mengatakan bahwa Islam mengingatkan manusia bahwa mereka harus menarik diri dari dunia materi jika ingin mencari kedamaian hati.
 
Karena Islam memerintahkan anda untuk shalat lima kali sehari, maka anda haruslah memutuskan diri anda dari kehidupan yang tumbuh dan bergerak laju.
 
Ide kedamaian merupakan satu yang utuh dalam risalah Islam. Sebuah pesan yang memiliki dua pengertian; pertama seorang muslim diminta berserah diri kepada Allah, dan lewat penyerahanlah orang tersebut akan mengapai kedamaian. Hamza satu-satunya cara untuk mencapai kedamaian di luar ialah mencapai kedamaian di dalam hati menaati kehendak Tuhan.
 
Ia seperti cahaya batu bara. Jika anda melihatnya ketika ia tidak menyala, ia kelihatan gelap semata. Tetapi saat ia menyala, kegelapan hilang. Ia merupakan sumber cahaya.
 
Tanggung jawab lain yang diperlukan dalam Islam bisa mengukuhkan komitmen muslim kepada Tuhan dan kedamaian. Hal itu termasuklah shalat limat kali sehari, membaca Quran, berpuasa di bulan Ramadhan, memberi sedekah, dan jika anda punya kemampuan, anda bisa menunaikan ibadah haji di Mekah sekurang-kurangnya sekali seumur hidup.
 
Byers atau Hamza belum pernah ke Mekah, tetapi ia pernah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan untuk kali pertama.
 
Tidak makan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan mengajar anda disiplin dan ia juga memberikan pengajaran merasai betapa kesulitan yang dideritai oleh orang yang miskin.
 
Ini merupakan satu dari beberapa permulaan bagi Byers. Tetapi ia mengatakan bahwa mudah baginya untuk menyesuaikan diri dengan kepercayaan ini karena ia dapat merasakan nilai-nilai kedamaian, kedermawanan, dan ingin baik yang sememangnya telah menjadi bagian dari perilakunya.
 
Saya  baru saja merasakannya, saya kira ia merupakan sebuah perubahan untuk mengenal diri saya. Tetapi tampaknya saya mulai memahami diri saya.
 
Islam adalah sesuatu yang memang bersama anda setiap waktu. Anda lahir bersamanya. Dalam bahasa Arab disebutkan dengan nama Fitrah. Ia merupakan bagian dari diri anda. Mereka mula berjalan pada jalan Islam ketika anda sudah bersedia untuknya.
 
Byers mengatakan adalah penting untuk orang mempelajari sedikit berkaitan Islam walaupun hanya sekadar untuk menghilangkan kesalahfahaman tentang Islam yang dikaitkan dengan teror. Byers mengatakan jika saja orang menerapkan tujuan dan arah Islam ke dalam kehidupan mereka, seperti dirinya, sudah pasti mereka akan menemukan kedamaian yang sebelum ini mereka tidak tahupun bahwa itulah yang mereka dambakan. (IRIB Indonesia / onislam.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar