Senin, 11 Maret 2013

Rasheed: Tetap ke Gereja, Tapi Menunaikan Shalat dan Tidak Makan Babi

Nama saya adalah Rasheed. Saya berasal dari Florida, Amerika. Usia saya 24 tahun. Saya memeluk Islam ketika berusia 17 tahun, yaitu pada tahun 2004. Kini saya bekerja sebagai teknisi makmal optikal.
Secara umumnya saya seperti anak-anak gereja yang lain, saya dibesarkan di Gereja Utara Baptist. Saya sering ke gereja; mempelajari Injil dan servis, maka saya kenal dengan Injil saya. Saya tidak punya pengetahuan yang luas, tetapi dalam usia 13 hingga 17 saya dihitung agak berpengetahuan.
Bagaimana saya memandang Islam
Sebelum saya memeluk agama Islam, saya merupakan penganut Kristen Trinitarian, sebagai seorang Baptis Utara, saya memang memegang kuat ajarannya. Saya tidak mengetahui banyak mengenai Islam. Mungkin karena kesan negatif yang digambarkan oleh media berkaitan Islam. Maka saya tidak berminat dengan Islam, takut dengan apa yang mungkin saya ketahui. Saya hanya bersandarkan kepada apa yang diberikan oleh berita-berita.
Saya tidak begitu mengetahui Islam, tetapi saya melakukan penelitian ke atas agama lain seperti Buddha dan Hindu, dan itupun karena rasa ingin tahu dan minat yang murni terhadap budaya Timur. Besar dalam kepercayaan Kristen, ketika mempelajari Injil, anda akan menemui informasi dasar berkaitan Judaisme karena Perjanjian Lama lama bergabung di dalam Injil. Maka saya mengetahui sedikit berkaitan Judaisme, ajaran dasar Hindu dan Buddha, sedikit berkaitan Taoisme, dan Shinto. Saya melakukan penelitian sedikit banyak atas ajaran-ajaran agama dunia.
Saya tidak pernah melakukan perjalanan untuk mencari kebenaran karena saya telah dibesarkan dalam gereja yang saya rasakan punya kepercayaan yang bisa saya pegang. Apa yang sebenarnya sedang terjadi waktu itu adalah ada seorang pria yang baru masuk Islam. Kami berkawan baik pada waktu itu. Dibesarkan dalam Kristen, dan memandangkan dia meninggalkan agama kami, saya merasa tersinggung dan timbul rasa yang kuat untuk membawanya pulang ke agama Kristen. Tanpa mengetahui apa-apa tentang Islam.
Saya berusaha keras, dan oleh karena itu saya akhirnya melakukan penelitian tentang Islam secara sendirian, dan juga bertanya kepadanya.Kami melakukan berbagai pembahasan berkaitan hal-hal doktrin. Kami berbincang, dan dia akan mengajar saya semua aspek Islam. Apa yang ingin saya katakan ialah, dulu memang saya tidak mengetahuinya, ia masuk akal, dan saya tidak dapat berkata apa-apa. Sebagai kesimpulan upaya saya untuk menyeretnya kembali menjadi kebalikan, malah dia yang membawa saya kepada Islam. Alhamdulillah.
Kehidupan selepas Islam
Saya secara jujur bisa mengatakan bahwa kehidupan saya tidak banyak berubah karena cara saya dibesarkan. Saya biasa ke gereja. Makanya cara hidup tidak begitu berubah. Kecuali kini saya menunaikan shalat dan tidak lagi makan babi. Saya tidak pernah minum alkohol, makanya saya tidak merasa kehilangan.
Mempercayai Tuhan memang terdapat dalam ajaran Trinitarian, saya memang menerimanya sejak dari mula. Sebenarnya saya tidak begitu memahaminya. Jika anda tidak mempercayainya, bagaimana anda bisa mengatakan bahwa anda percaya kepadanya?
Sebenarnya saya tidak pernah menyakini konsep Trinitas. Saya percaya bahwa memang Tuhan itu wujud, apa yang berubah ialah kepercayaan saya kepada Nabi Isa as. Hubungannya dengan Tuhan, hubungannya dengan kita. Itulah yang berubah.
Cara hidup yang sempurna
Dari kedalaman hati saya bisa mengatakan lakukanlah, karena bagi saya Islam merupakan cara hidup yang harus diikuti oleh manusia. Ia merupakan cara hidup yang lengkap yang tidak akan temui dalam agama lain. Ia merupakan ajaran yang paling logik yang tidak akan anda temui dalam agama lain. Ia merupakan sesuatu yang masuk akal, cara hidup yang telah dianjurkan dan digalakkan oleh Tuhan merupakan cara hidup yang sempurna.
Nasihat saya ialah anda harus memastikan bahwa itulah yang anda inginkan dalam hidup ini dan lakukanlah. Jangan bimbang dan percayalah kepada Tuhan. SEandainya anda punya rekan-rekan muslim yang sedang mengajari anda, jangan malu; atau ragu-ragu, minta mereka bawa anda ke masjid tempat mereka pergi, berbincanglah dengan imam mereka atau orang-orang yang punya pengetahuan tentang Islam.
Jika anda telah memilih jalan ini, tahniah. Saya akan mendoakan semoga anda terus mendapat bimbingan dan kejayaan dalam hidup ini dan hidup di akhirat kelak; sebuah kehidupan yang benar.
Nasihat saya ialah; berwaspadalah dari mana anda mendapat informasi. Jangan segera mengikuti sembarang mazhab dengan slogan atau semacamnya. Pelajari informasi yang anda dapati, berjalan lambat; ia merupakan awal perjalanan. Anda baru saja mulai. Anda tidak bisa mencapai kebenaran akhir hanya setahun atau sedemikian. Ambil waktu anda. Senantiasa pastikan bahwa niat anda bersih, dan apa saja anda lakukan adalah demi Tuhan, dan berdoalah.
Saya berharap apa yang saya sampaikan akan memberi manfaat kepada anda. InsyaAllahmemberikan inspirasi untuk anda memeluk Islam serta mencapai kemajuan dalam menuju jalan ini. (IRIB Indonesia/onislam.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar