Republika.co.id
- DUBLIN, Hidayah itu datang melalui Mou, gadis sederhana yang dikenal
Sergio Corcoles tahun lalu. Sergio, sehari-hari bekerja di sebuah kasino
di Dublin, Irlandia, merasa ada yang kurang di hatinya, dan segera
terisi setelah berkenalan dengan Muo dan agamanya, Islam.
Maka
usai bekerja, ia selalu menyambangi masjid terdekat. Pria yang tinggal
di kawasan Castleknock inipun makin mantap dengan pilihannya. "Meski
cinta pada Muo yang membimbing saya pada Islam, namun saya mantap dengan
pilihan keyakinan saya saat ini, dengan atau tanpa Mou," ujarnya.
Sergio dibesarkan dengan tradisi Katholik di Spanyol. Islam dikenalnya saat masih tinggal di Madrid. Saat menjadi imigran di Dublin, ia makin mengenal dan bersimpati pada agama ini. Hingga akhirnya ia mengenal Mou yang membawanya makin dalam mengenal Islam.
"Dia tak pernah memaksa saya tentang agamanya. Bahkan ketika saya berkata padanya hendak masuk Islam, ia yang meminta saya berpikir ulang tentang keputusan ini," ujarnya.
Sergio kemudian berkomunikasi secara intens dengan imam Al-Mustafa Islamic Center di Dublin, Syekh Umar Al Qadri. Akhirnya, ia mantap dengan pilihannya. "Saya bangga menjadi bagian dari komunitas Muslim di Dublin. Mereka beda dengan yang lain, sangat inklusif," ujarnya.
Menurutnya, Islam memberikan "tali" yang bisa dipegangnya. "Sebelum sesuatu yang buruk menimpa saya, saya sudah berpegangan padanya (Islam) dan selalu memohon pada Allah agar membuka tangan-Nya untuk menerima saya," ujar Sergio yang kini tengah berusaha mencari pekerjaan lain. nIrish Independent (Red: siwi | Sumber: Irish Independent)
Sergio dibesarkan dengan tradisi Katholik di Spanyol. Islam dikenalnya saat masih tinggal di Madrid. Saat menjadi imigran di Dublin, ia makin mengenal dan bersimpati pada agama ini. Hingga akhirnya ia mengenal Mou yang membawanya makin dalam mengenal Islam.
"Dia tak pernah memaksa saya tentang agamanya. Bahkan ketika saya berkata padanya hendak masuk Islam, ia yang meminta saya berpikir ulang tentang keputusan ini," ujarnya.
Sergio kemudian berkomunikasi secara intens dengan imam Al-Mustafa Islamic Center di Dublin, Syekh Umar Al Qadri. Akhirnya, ia mantap dengan pilihannya. "Saya bangga menjadi bagian dari komunitas Muslim di Dublin. Mereka beda dengan yang lain, sangat inklusif," ujarnya.
Menurutnya, Islam memberikan "tali" yang bisa dipegangnya. "Sebelum sesuatu yang buruk menimpa saya, saya sudah berpegangan padanya (Islam) dan selalu memohon pada Allah agar membuka tangan-Nya untuk menerima saya," ujar Sergio yang kini tengah berusaha mencari pekerjaan lain. nIrish Independent (Red: siwi | Sumber: Irish Independent)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar