Saya terlahir dari keluarga chines yang memiliki semua fasilitas hidup yang berkecukupan. Keluarga besar saya dari agama budha. Di sewatu hari saya coba untuk ke gereja dan orang tua saya pun ikut ke gereja di sana lah kami memutuskan untuk berpindah agama keristen. Tetapi kakek saya dan semua paman paman saya mulai menjahui keluarga saya . kita pun tetap tidak memperdulikan nya dan akhir nya kita tetap memilih agama yang kita yakini. dan saya pun sering ke gereja untuk beribadah. Tetapi saya tidak pernah merasakan sebuah ketenangan dalam hidup saya dan saya pun mencoba untuk ke gereja lain di gereja yang saya masuk juga sama saja saya tidak mendapatkan jawaban setelah itu pun saya mencoba ke gereja katolik tetapi hasil nya sama saja.
Di sana lah saya mulai merasakan semua ke jenuhan dalam hidup saya . pada sewaktu saat saya membaca sebuah brosur dari sebuah mesjid yang di tulis bahwa tuhan tidak di peranakkan dan tidak memperanakan saya pun menjadi sangat bingung dengan ada nya surat itu. Tetapi di ke bingungan saya itu kenapa saya tertarik dengan kata kata ini dan di sana lah saya mulai mencari tau apa arti nya ini semua saya pun tidak pernah lagi ke gereja saya mulai suka dengan suara adzan saya pun mencoba untuk ke mesjid di sana saya cuma bisa berdiri memandangi orang orang yang sholat . tetapi saya merasakan sebuah ketenangan yang sangat besar dalam hati kecil saya . dan saya pun mulai bertanya Tanya kepada teman saya yang beragama islam tersebut dan dia menjelaskan tentang agama nya itu dan saya pun sangat tertarik dengan semua penjelasan dia tentang agama islam.
Pada sewaktu hari adik saya masuk ke dalam kamar saya di sana dia menemukan beberapa selebaran dari mesjid di kamar saya dia pun bercerita kepada orangtua saya setelah semua mendengarkan cerita adik saya. Dan semua nya berfikir saya sudah menjadi seorang muslim saya pun di tentang sama semua keluarga, saya di kucilkan saya di usir dari rumah akhir nya saya pun memberani kan diri untuk di islamkan setelah itu saya sangat kecewa kenapa setelah saya di islam kan saya tambah susah semua pekerjaan saya hilang semua fasilitas saya hilang .
Pada waktu itu juga saya bertemu dengan seorang jamaah dan di sana saya pun bertanya kepada dia kenapa hidup saya semakin susah setelah saya menjadi seorang islam dia pun bertanya apa yang berbeda pada kamu belum menjadi islam dan setelah kamu menjadi islam. Yang saya ucapkan saat itu juga saya merasa lebih tenang di dalam hati saya . dan dia pun berkata semua yang kamu miliki fasilitas pekerjaan tidak bisa membayar sebuah ketenangan yang di berikan dari Allah.
Seiring dengan waktu berjalan saya di arahkan oleh seorang Mualaf yang saya temui di sebuah Masjid untuk ke sebuah satu yayasan tersebut yaitu di Yayasan Bina Insan Mualaf yang beralamat di Jalan Radio Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan, dan di sana saya pun di terima dengan baik layak nya seperti keluarga sendiri. saya pun di arahkan ke pekerjaan yang saya inginkan. dan di sanalah saya mulai mendapatkan jawaban dalam hidup saya ternyata dari ujian hidup yang di berikan kepada saya ada satu hal yang tidak pernah saya bayangkan ternyata begitu indah hidup di dalam agama islam ini.
Dan sejak bulan Februari 2011 saya mencoba untuk hidup bermandiri, saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Bina Insan Mualaf kerna selama ini telah banyak membantu saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar