Minggu, 03 Juni 2012

Seorang Anggota Gerakan Yahudi Radikal Yang Fanatik Masuk Islam

Yusuf Khaththab adalah seorang pemuda muslim yang taat berumur 36 tahun. Dulu namanya adalah Joseph Kouhen. Dia seorang Yahudi Fanatik dan termasuk salah satu anggota sebuah gerakan Yahudi radikal. Dia sangat mengidolakan pemimpin gerakan tersebut yang bernama Yusuf Ofadiya.
Yusuf Khaththab termasuk yang dilahirkan di Amerika Serikat dan telah berhijrah ke Negara Yahudi sejak 8 tahun yang lalu. Sebagaimana orang-orang Yahudi lain yang tinggal di luar Negara Yahudi [yang dikenal di dunia dengan sebutan Negara Israel-ed], dia memimpikan untuk hijrah ke Negara Yahudi dan hidup di naungan Negara demokrasi dan undang-undang yang dibuat pemerintah Negara Yahudi. Dia tinggal di daerah Nativut. Dia memberi nama anak bungsunya, Ofadiya, sebagai bentuk kekaguman terhadap Yusuf Ofadiya, pemimpin gerakan Yahudi radikal tersebut. Dia memasukkan putra-putranya pada pengarahan Taurat dan bekerja pada sebuah perkantoran yang berafilasi pada sebuah cabang kegiatan agama Yahudi.
Setelah Yusuf Khaththab tinggal di Negara Yahudi dan melihat bahwa berita-berita yang dikeluarkan oleh media massa Barat dan Yahudi tentang Negara Yahudi ternyata tidak lain kecuali kedustaan. Ia melihat sendiri apa yang dilakukan orang-orang di Negara Yahudi yang berupa pembantaian melawan penduduk sipil Palestina. Maka mulailah dia merasa benci dengan orang-orang Yahudi. Dia, istri dan anak-anaknya bertekad untuk memeluk Islam dan merubah nama-nama anak mereka dengan nama-nama Islam.
Sebab keislaman Yusuf Khaththab kembali kepada chatting melalui internet bersama dengan seorang ulama Islam yang membuka pintu dialog dan pertukaran pendapat. Semakin dalam dialog keduanya maka semalam bertambah pula keterikatan Yusuf kepada ulama tersebut dan semakin bertambah pula keinginannya untuk lebih mengetahui Islam dan Agama Islam. Pada suatu saat nanti Yusuf Khaththab mengetahui bahwa temannya tersebut adalah seorang Imam masjid di Saudi. Teman tersebut telah menghadiahinya sebuah Mushaf Al-Quran akan tetapi dia menyembunyikannya dari istrinya.
Berlangsunglah pergaulan Yusuf Khaththab dengan sahabatnya yang muslim itu dengan penuh keakraban, keterbukaan dan kepercayaan. Begitupula pendalaman Yusuf terhadap agama Islam semakin bertambah. Pada akhinya, sahabatnya yang muslim tadi mengirimnya kepada sebagian ulama Islam di tanah Quds bagian timur yang membantunya untuk menambah pemahamannya terhadap agama Islam. Para ulama tersebut memiliki peran yang besar dalam menundukkan hatinya terhadap agama Islam.
Setelah itu, Yusuf menyatakan secara terang-terangan akan keislamannya kepada istrinya dan memberinya kebebasan utuk memilih sekalipun dia berharap agar sang istri juga memeluk Islam. Lantas dia menjelaskan keagungan dan keistimewaan Islam kepada istrinya. Sementara itu sang istri meminta waktu kepadanya hingga dia mempelajari Islam. Maka mulailah sang istri mempelajari Islam yang pada akhirnya diapun menyatakan memeluk Islam. Dia menekankan bahwa dia masuk Islam dengan segenap keinginannya tanpa ada paksaan apapun dari pihak suaminya.
Setelah itu Yusuf membawa istri dan keempat anaknya ke pengadilan agama di Quds Timur. Di sana mereka menyatakan keislaman mereka dan mereka berpindah untuk hidup di kampung Arab Thur yang terletak di Dhaffah [tepi] Timur [jalur Ghaza]. Dia merubah namanya dari Joseph Kohen menjadi Yusuf Khaththab. merubah nama putra sulungnya dari Azran menjadi Abdul Aziz. Merubah nama putrinya dari Hidah menjadi Hasibah, merubah nama putra tengahnya Rahmayem menjadi Abdul Majid dan merubah nama putra bungsunya dari Ofadiya menjadi Abdullah. Kejadian ini adalah kejadian yang tidak lumrah, di mana untuk pertama kalinya sebuah rumah tanga Yahudi memeluk Islam secara keseluruhan.
Setelah keislamannya, Yusuf mengenakan pakaian adat Arab dan bergabung dalam sebuah oraganisasi sosial Islam. Sementara istrinya mengenakan hijab, sangat giat menunaikan ibadah shalat lima waktu dan seluruh ibadah dalam Islam. Memasukkan putra-putranya pada sekolah-sekolah Islam dan mereka berbicara dengan bahasa Arab.
Dengan berlalunya harii, Kohen telah berubah menjadi Khaththab dan dengan terang-teragnan dia menyampaikan kebencian terhadap Yahudi, terhadap kezaliman dan intimidasi mereka terhadap bangsa Palestina. Diapun membantu kegiatan ketentaraan yang dibuat oleh orang-orang Palestina. Dia beranggapan bahwa perbuatan buas orang Yahudi-lah yang mendorong orang Palestina untuk melakukan kegiatan tersebut.
Dia berdakwah kepada agama Islam di dalam tubuh orang-orang Yahudi tanpa menghiraukan ancaman-ancaman Yahudi yang terus menerus. Bahkan dengan keberaniannya mengahadpi ancaman menyebabkan dia mengeraskan suara adzan di atas atap bangunan tempat dia tinggal padahal telah disebutkan bahwa dia bisa saja terbunuh pada setiap saat.
Lelaki tersebut menyatakan dalam sebuah webnya yang terus di update:
“AKU ADALAH SEORANG MUSLIM AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH, AKU MEMAHAMI ISLAM SEBAGAIMANA YANG DIFAHAMI OLEH SALAFUS SHALIH”
Akhiy Yusuf ini telah menyebarkan syarah penjelasan tentang makna Salafiyah yang sebenarnya, [penjelasan pemahaman tauhid rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa sifat. Dia telah menjelaskan perbedaan antara ahlus sunnah wa jama’ah dengan firqah-firqah sesat yang menisbatkan diri mereka kepada Isam seperti Syi’ah Rafidhah, Shufiyah dan seterusnya dengan mengacu kepada perkataan para ulama yang terpercaya seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Dia mengirimkan banyak surat kepada komandan-komandan Yahudi seperti Sharon. Di dalam surat tersebut dia mengajaknya kepada Islam. Jika tidak, pasti Allah akan menimpakan adzab kepada mereka.
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَوَهَذَا صِرَاطُ رَبِّكَ مُسْتَقِيمًا قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَلَهُمْ دَارُ السَّلامِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.” [Al-An’am: 125-127]
———————-
Disalin dari majalah Qiblati edisi Dzulhijjah 1427 H dengan sedikit perubahan
(http://www.facebook.com/note.php?note_id=453595220148&id=1746020677)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar